6 Tips Aman Liburan ke Bali Saat Pandemi
Siapa di sini yang selama pandemi belum sama sekali pergi ke mana-mana? Wah hebat! Beberapa bulan di awal kami sekeluarga tetap bertahan enggaa ke mana-mana, paling hanya olah raga di lapangan dekat rumah, atau keliling naik mobil di lokasi rumah aja, namun untuk pergi yang agak jauh atau apalagi staycation di hotel pun juga belum berani.
Di akhir bulan Oktober tempo hari ini, selanjutnya aku mengambil keputusan pergi ke Bali, untuk datang ke beberapa daerah yang telah direncanakan sebelumnya. Nah, apa aja sih yang aku siapin? Ini dia enam poin utama yang mampu kamu melaksanakan dan siapkan sebelum saat pergi liburan.
1. Riset
Berhubung perginya agak jauh dan kudu naik pesawat, aku riset pernah apa-apa aja yang kudu aku siapkan. Mulai berasal dari telpon temen yang kerja di bandara untuk makesure syarat di bandara apa, telpon temen yang di kota target untuk ngecek daerah-daerah mana aja yang terbilang ‘aman’ dan zona hijau, dan berselancar di internet untuk cek berita terkini perihal daerah target aku. Aku juga cek hotel mana aja yang dekat dengan titik-titik yang senang aku kunjungi, dan pasti aja ngecek apakah hotel selanjutnya patuh protokol kesegaran atau tidak.
2. Siapin Dokumen Rapid/ Swab sewa mobil murah di bali
Sebelum hari H keberangkatan, pastiin pernah kami telah pegang dokumen rapid atau swab dan pastikan hasilnya non reaktif atau negatif covid-19. Meskipun sempat jadi perdebatan bahwa dokumen rapid tidak jadi tolak ukur seseorang sehat berasal dari covid-19, namun faktanya di beberapa stasiun/bandara tetap memanfaatkan dokumen ini sebagai persyaratan. Jadi ya kudu tetep rapid.
Dokumen kami juga kudu berbentuk print out/cetak dengan kata lain bukan hanya diliatin ke petugas melalui gawai, kenapa? Karena kertas itu nantinya bakal dicap dan ditandatangani oleh petugas di bandara asal, dan jadi pegangan kami kala pulang ulang ke lokasi awal kita. Oh ya, jikalau di Bali tetap mampu dengan print out berasal dari email, jikalau kamu senang ke Makassar hasil rapid/swab testnya kudu asli berasal dari laboratorium/RS daerah kamu test ya, yang ada kop, isyarat tangan dokter dan cap basah rumah sakit. Dokumen print out ga berlaku di beberapa tempat.
Jangan lupa protokol kesehatan
Oiya, ada baiknya juga, sebelum saat melaksanakan perjalanan, cek syarat apa yang ditentukan oleh daerah yang kamu tuju, apakah mampu dengan dokumen rapid saja atau kudu dokumen swab, dikarenakan beberapa daerah hanya menerima hasil swab test dan tidak memanfaatkan rapid test. Begitupun bagi teman-teman yang senang mampir ke Jakarta, kudu membawa dokumen rapid test dengan hasil negatif.
3. Pastikan pesawat yang kamu naiki safe dan meniti protokol kesehatan
Setahuku hampir semua maskapai telah meniti protokol kesegaran ya, namun enggak ada salahnya juga kamu cek atau tanya pernah ke temen-temen yang di awalnya melaksanakan perjalan dengan pesawat, apakah maskapai ini memadai safe dan mobilisasi protokol, apalagi jikalau kami pergi bawa anak kecil. Wah kudu detail banget risetnya.
Kamu mampu cek apakah pesawat yang kamu bakal tumpangi itu mengosongkan kursi sedang untuk menjaga jarak antarpenumpang atau tidak, bagaimana dengan sajian makanan apakah dibuat a la carte yang mampu dibawa turun atau senantiasa dengan konsep makan di tempat, cek juga apakah medium entertainment (tv di kursi) senantiasa diaktifkan atau tidak boleh digunakan, dan lain sebagainya.
4. Unduh aplikasi eHac
Selain kudu buat persiapan dokumen kesegaran sebelum saat keberangkatan, kamu juga kudu mengunduh aplikasi eHac di Appstore. Ini adalah aplikasi resmi terbitan Kemenkes RI yang kudu diisi untuk ngetrack perjalanan penumpang. eHac ini bakal dipakai di bandara kedatangan. Setelah kami ngisi formulir online, bakal muncul barcode yang bakal discan oleh petugas bandara.
5. Siapkan ‘peralatan perang’
Siap liburan artinya kudu siap dengan semua kehebohan yang terjadi, mulai berasal dari berangkat, hari H, sampai kepulangan. Kalau pada kala berangkat semua dokumen kudu ready, nah pada kala keberangkatan ga kalah heboh. Peralatan seperti spray ruangan yang mempunyai kandungan antiseptic enggak oleh ketinggalan, hand sanitizer, masker, sabun travel size, peralatan makan pribadi, peralatan solat pribadi, kain pelapis, dan jangan lupa tumblr dengan kata lain botol minum sendiri.
Sunset di Bali senantiasa indah
Spray ruangan jadi item baru yang masuk ke koperku kala pandemi ini, kenapa? Karena kami enggak pernah paham kan kamar hotel yang kami bakal tempati itu bekas siapa, jadi enggak ada salahnya dikala masuk kamar langsung semprot semua ruangan juga gagang pintu, remot tv, daerah tidur, jendela, sampai daerah toilet. Heboh yaa 😊
Kain pelapis juga gitu, aku senantiasa bawa kain pelapis ke mana-mana sebagai alas tidur aku dan anakku. Meskipun keliatannya kamar hotel telah bersih, aku tetep lapisi bantal dan daerah tidur anakku dengan kain yang aku bawa. Prinsipku, selama pandemi ini ‘Don’t trust anyone and anything’ hahaha. Jaga-jaga ya. Bun, demi kesegaran dan keselamatan bersama.
6. Isolasi mandiri dan melaksanakan swab!
Terakhir, setelah liburan itu usai, jangan lupa untuk melaksanakan isolasi mandiri. Sepulang berasal dari Bali kemarin, aku langsung isolasi mandiri dan menghindari berasal dari keluargaku selama 2 hari. Selama 2 hari itu, aku bener-bener sendirian dan istirahat yang cukup. Penerbangan yang jauh dan kegiatan yang padat kala di Bali bikin aku jadi memadai capek. Jadi ada baiknya aku istirahat keseluruhan minimal 2 hari dan lanjut swab test agar aku dan keluargaku tenang. Begitu hasilnya muncul dan negatif, aku baru pulang ke rumah keluarga besarku dan main ulang sama anakku.